Untuk kita, yang terlalu
malu walau sekadar menyapanya, terlanjur bersemu merah, dada berdegup
lebih kencang, keringat dingin di jemari, bahkan sebelum sungguhan
berpapasan.
Untuk kita, yang merasa tidak cantik, tidak tampan,
selalu merasa keliru mematut warna baju dan pilihan celana, jauh dari
kemungkinan menggapai cita-cita perasaan.
Untuk kita, yang hanya
berani menulis kata-kata dalam buku harian, memendam perasaan lewat
puisi-puisi, dan berharap esok lusa dia akan sempat membacanya.
Semoga
datanglah pemahaman baik itu. Bahwa semua pengalaman cinta dan perasaan
adalah spesial. Sama spesialnya dengan milik kita, tidak peduli
sesederhana apapun itu, sepanjang dibungkus dengan pemahaman-pemahaman
baik."
Selamat membaca cerita-cerita Berjuta Rasanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar