Aku baru tersadar, sejauh ini aku hanya bisa tersenyum
dengan permainanmu. Sejauh ini upayaku tak pernah ada hasilnya, benar aku hanya
diam, benar aku hanya bisa tersenyum. Namun andai kamu mengerti, ach bodoh..
jelas kamu pasti mengerti hanya saja kamu tak mau memahami semua yang ada. Kamu
hanya mengimbangi kediamanku, kamu hanya bersikap seolah hati ini terbuat dari
besi yang dengan garangnya bisa melawan api panas saat sikapmu mulai berajai.
Aku hanya wanita, yang juga memiliki hati dan rasa, mungkin selama ini aku
terlalu banyak memupuk harapan padamu. Bukan.. bukan padamu namun pada setiap
sikap dan kata-katamu padaku.
Hey.. sedikit mengertilah, selama ini kamu telah mengisi
sebagian besar hari-hariku, aku harus rela tersenyum, bahkan aku harus rela tertawa
saat kehangatanmu, sapaanmu, ucapmu, menyapaku melalui pesan singkat. Entah
bagaimana semua bisa berlangsung, sejak awalpu sejujurnya tak pernah ada yang
menarik darimu di mataku. Percakapan special pun tak pernah ada antara aku dan
kamu. Hanya tatapan hangat yang mungkin hanya ilusi hatiku yang terlalu salah
mengartikan. Yang dengan indah menyentuh hatiku. Pertemuan kita setiap hari pun
tak pernah memberikan kisah yang dalam di hidupku. Semua terlampau biasa. Tak ku
temui sosok manismu seperti dalam pesan singkatku.
Kau terlalu misterius hingga kini. Aku tak pernah bisa
menebak setiap sikap dan kata yang terukir olehmu. Tidak.. tidak.. kamu mungkin
tak semisterius itu, hanya padaku mungkin kau seolah benar-benar menjaga jarak.
Tidak untuk yang lainnya. Hah kali ini aku benar-benar ingin banyak bercerita
tentangmu. Tentang mu yang saat ini menjadi alasanku untuk merindukan
seseorang.
Untukmu yang disana, semoga sedikit radarku tersampaikan
padamu malam ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar